:::: MENU ::::

Wednesday, October 17, 2018


PelangiQQDr David Goodall, ilmuwan asal Inggris ini diberkahi umur yang sangat panjang yaitu 104 tahun.
Namun karena panjangnya umur, ia sangat berharap ajal segera menjemputnya.
Ia mengaku menyesali umurnya yang panjang. Menurutnya kualitas hidupnya menurun dan tidak bisa merasakan nikmatnya hidup.
"Aku sangat menyesal mencapai usia setua ini," ujar Goodall kepada ABC seperti dikutip dari DailyMail.
"Aku tidak bahagia, aku ingin mati. Bukan, ini bukan kesedihan. Yang menyedihkan adalah jika seseorang dicegah (untuk memilih mati)," imbuhnya.
Goodall pun memilih mengakhiri hidupnya sendiri melalui cara eutanasia atau suntik mati. Namun permintaannya ditolak pemerintah Western Australia dengan alasan Goodall tak memiliki penyakit mematikan. Goodall pun kecewa karena keinginannya diintervensi orang lain.
"(Keinginanku) hanya ingin mati, dan aku pikir orang lain tak perlu intervensi," kata dia.
Seperti diketahui, negara Bagian West Australia hanya memperbolehkan eutanasia bagi mereka yang menderita sakit parah.

Premier Mark McGowan mengatakan pemerintah tidak akan mewujudkan keinginan Goodall, karena ia tak menderita penyakit mematikan apapun.
Demi mewujudkan keinginannya, ia pun berencana bertolak ke Swiss. Sebab, negara tersebut pro terhadap permintaan mengakhiri hidup melalui eutanasia.
Ia mendapat bantuan dari lembaga Exit International yang menciptakan akun GoFundMe, untuk membantu mengumpulkan dana membeli tiket pesawat kelas bisnis.
Berdasarkan rencana, Goodall akan meninggalkan Perth pada awal Mei. Ia akan ditemani sahabatnya sekaligus koordinator Exit's West Australian, Carol O'Neil.
Pria kelahiran Inggris tahun 1914 itu merupakan ahli botani dan ekologi. Dia mulai mengajar di University of Melbourne usai mendatangi Australia pada 1948.
Sejak merayakan ulang tahunnya ke-104 pada awal April lalu, ia telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya secara sukarela di Swiss.

Sunday, October 7, 2018



Wanita ini terlihat sedang memegang apa yang ia sebut dengan pembalut yang sudah terendam di dalam mangkuk.
PelangiQQ - Hal terburuk saat makan adalah menemukan sesuatu yang menjijikkan di dalam makanan yang sedang dimakan.
Apalagi sesuatu yang menjijikan itu merupakan benda yang sama sekali tidak seharusnya berada di makanan. Hal itulah yang baru saja dialami oleh seorang wanita asal Shenzen, China, bernama Ni.
Berniat memesan seporsi hot pot yang nikmat, dirinya justru mendapati sebuah 'pembalut' di dalam makanan pesanannya itu.
Terlihat dalam tayangan video yang disebutkan sekarang telah viral, Ni sedang memegang apa yang ia sebut dengan pembalut, yang sudah terendam di dalam mangkuk.
" Awalnya saya kira ini daging. Lalu saya sadar kalau ini terlihat aneh. Saya pikir ini pembalut, meskipun tak terlihat dengan jelas," tutur Ni.
Mendengar pernyataan Ni, manager restoran sempat membantah bahwa benada yang ditemukan Ni bukanlah pembalut, melainkan sebuah kertas pad.

Bandingkan Pembalut dengan Kertas Pot

Lewat video yang sama Ni juga membandingkan kertas pad yang ada dengan benda yang ia temukan dalam Hot Pot.
"Benda yang saya temukan di dalam hot pot bukanlah benda yang sama seperti kertas pad yang dia (manager) bandingkan," jelas Ni.
Melansir nextshark.com, peristiwa menjijikkan itu terjadi di sebuah restoran hot pot bernama Haidilao.
Karena peristiwa ini, Ni melayangkan tuntuntan sebesar 1 juta yuan (Rp 2.2 miliar) kepada retoran Haidilao.
Kemudian keesokan harinya, disebutkan lebih lanjut Ni dan rekannya kembali ke restoran untuk melakukan diskusi lebih lanjut terkait masalah ini.
Hingga akhirnya pihak restoran Haidilao akhirnya setuju untuk mengkompensasikan pengembalian dana sebesar USD116 atau sekira Rp1,7juta sebagai penutup masalah.